Wednesday, February 29, 2012

Pasar ikan Sidat seharga Rp 300 ribu/kg kian ramai


Jika dulu, permintaan ikan sidat banyak datang dari pasar mancanegara, maka kini yang terjadi malah sebaliknya. Permintaan ikat sidat lebih banyak datang dari dalam negeri, untuk konsumsi domestik.
Yoyon Priyono, Direktur CV Yonadara Sukses mengatakan, mulai awal tahun ini perusahaannya mulai mengembangkan ikan sidat dalam bentuk olahan fillet. "Fillet sidat secara bisnis lebih menguntungkan," kata Yoyon.

Sebagai pembanding saja, tahun lalu, 50% produksi ikan sidat fillet milik CV Yonadara, diekspor ke berbagai negara, sisanya untuk memenuhi pasar dalam negeri. Namun belakangan ini, pasar ikat sidat lebih banyak datang dari dalam negeri.
Sepanjang Januari saja, seluruh produksi fillet ikan sidat tersebut habis hanya untuk melayani permintaan di dalam negeri. Permintaan ikan sidat itu datang dari restoran-restoran Jepang dan Korea yang menyajikan menu berbahan baku sidat.
Sebagai gambaran, harga ikan sidat berbentuk fillet dibanderol Rp 300.000 per kilogram (kg) untuk pasar lokal. Untuk pasar ekspor harganya bisa lebih tinggi, mencapai Rp 500.000 per kg atau naik 66,6%.
Jika ikat sidat utuh, harga per kilogram hanya Rp 120.000 per kg, sedangkan untuk ikan sidat yang berukuran lebih dari 1 kg, maka harganya mencapai Rp 170.000 per ekor.
Dalam sebulan, rata-rata CV Yonadara mampu memproduksi 1,6 ton ikan sidat. Yoyon menambahkan, untuk memproduksi fillet sebanyak itu, dibutuhkan bahan baku ikan sidat sebanyak 2 ton.
Oleh Handoyo - http://industri.kontan.co.id/news