Monday, October 29, 2012
Ribuan Ikan Mati Cemari Sungai Martapura
Sungai Martapura-Kalimantan Selatan- yang menjadi salah satu sumber kehidupan masyarakat yang berada di sekitar sungai tersebut hari ini (Senin, 29 Oktober 2012) tercemar.
Ribuan ikan mati terapung di atas sungai yang mengalir pelan. Ikan yang mati kebanyakan adalah jenis ikan nila. Sepanjang pengamatan Saya yang berada di pinggiran sungai Martapura ini, sudah hampir dua jam sungai ini dipenuhi dengan ikan mati tersebut.
Kemungkinan besar ikan nila ini adalah ikan yang dibudidayakan oleh petani ikan dengan keramba di hulu sungai Martapura.
Hal ini sebenarnya sering terjadi jika musim kemarau datang. Ikan mati di sepanjang sungai sudah sering kita dapati saat air sungai surut. Namun kali ini jumlah ikan yang mati begitu banyak, hingga kuat dugaan ikan ini berasal dari keramba.
Penyebab matinya ikan ini diduga akibat raun ikan yang sengaja di pakai oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk mencari ikan di sungai Martapura. Biasanya bila musim kemarau tiba, banyak penangkap ikan yang tidak bertanggung jawab menggunakan cairan pestisida yang dilarutkan di sungai. Dan kali ini sepertinya petani ikan yang menggunakan keramba mendapat dampaknya. Kemungkinan para pencari ikan tidak bertanggung jawab itu menyebarkan cairan pestsida dekat keramba milik warga, sehingga ikan nila yang ada di dalam keramba ikut keracunan.
Meskipun ini baru kemungkinan, dan walaupun ribuan ikan nila mati yang memenuhi aliran sungai Martapura ini bukan ikan yang ada di keramba, kejadian ini tetaplah hatus mendapat perhatian dari pihak berwenang. Karena sungai Martapura selama ini sudah menjadi salah satu sumber kehidupan masyarakat yang ada disekitarnya.
Air di sungai Martapura ini sudah bisa digunakan warga untuk keperluan mandi dan kebersihan lainnya, sampai ke dapur, seperti air minum, digunakan untuk memasak dan sebagainya.
Dan aliran sungai yang di dominasi oleh ikan mati yang lambat laun akan membusuk ini ditakutkan akan mengakibatkan gangguan kesehatan bagi warga yang tetap menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari.
sumber: http://www.dusunblog.com
Label:
News