Sunday, October 7, 2012

Perusahaan Jepang Investasi Pengolahan Sidat


TEMPO.CO, Banyuwangi - PT Iroha Sidat Indonesia, perusahaan asal Jepang, menanamkan modalnya sebesar Rp 62 miliar untuk budi daya dan pengolahan ikan sidat di Banyuwangi, Jawa Timur. 

Kepala Bidang Penanaman Modal Badan Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal kabupaten Banyuwangi, Yoppy Bayu, mengatakan perusahaan tersebut bekerja sama dengan anak perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, yakni PT Suri Tani Pemuka, perusahaan pengolahan udang yang sudah lebih dulu beroperasi di Banyuwangi.

Menurut Yoppy, informasi soal investasi PT Iroha tersebut berdasarkan surat yang diterima dari Badan Koordinasi Penanaman Modal pada Juni 2012 lalu. "Perusahaan tersebut masih mengurus perizinan di pemerintah pusat dan provinsi," katanya kepada Tempo, Senin, 13 Agustus 2012. 

Yoppy mengatakan rencananya kapasitas produksi perusahaan pengolahan sidat itu sebesar 1.000 ton per tahun. Seluruh hasil pengolahan akan diekspor ke Jepang.

Ikan sidat atau dalam bahasa latinnya anguilla rostrata merupakan makanan favorit warga Jepang. Menurut Yoppy, perusahaan Jepang itu tertarik berinvestasi di Banyuwangi karena bahan bakunya tersedia dalam jumlah banyak. 

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi, Pudjo Hartanto, mengatakan produksi sidat di Banyuwangi berkisar 10 ton per bulan. "Ada 10 kelompok tani yang melakukan pembesaran sidat di Banyuwangi," katanya.

Menurut Pudjo, belum ada teknologi di Indonesia yang mampu membudidayakan sidat. Karena, ikan tersebut punya cara hidup yang unik. Saat kecil sidat hidup di laut ,sedangkan bila akan bertelur sidat berada di sungai.

Karena terbatasnya sidat ini, harganya pun melambung. Satu kilogram sidat bisa dibanderol antara Rp 125 ribu hingga Rp 200 ribu. 

Harga mahal juga disebabkan kandungan protein yang dipercaya dapat menyembuhkan kolesterol. 

IKA NINGTYAS

http://www.tempo.co/read/news/2012/08/13/090423162/Perusahaan-Jepang-Investasi-Pengolahan-Sidat