Wednesday, October 10, 2012

Kendala Budidaya Ikan Sidat

Kendala utama dalam budidaya sidat adalah tingginya mortalitas pada saat glass eel sampai elver yang men-capai 70-80%. Selain itu, pemeliharaan benih sidat pada tahap awal merupakan masa yang paling sulit dengan tingkat kelangsungan hidup sebesar 30-50%. Selain mortalitas yang tinggi, masalah lain dalam budidaya sidat adalah laju pertumbuhannya yang lambat yaitu kurang dari 3,1%. Kepadatan tebar juga perlu diper-hatikan karena berpengaruh terhadap mortalitas dan pertumbuhannya. Kelangsungan hidup elver dalam peme liharaan berkisar antara 37-55% yang tergantung pada padat penebarannya. Kepadatan yang optimal pada pemeliharaan sidat adalah 1,1-1,9 kg per 3,3 meter persegi. Untuk memacu pertumbuhan ikan sidat perlu disediakan pakan berprotein hewani yang tinggi karena sifatnya yang karnivora. Aktivitas makan sidat paling tinggi terjadi pada malam hari karena sifatnya nokturnal. Dengan demikian manipulasi penetrasi cahaya diduga akan mempengaruhi aktivitas makan yang secara tidak langsung akan berdampak pula pada meningkatnya pertumbuhan.

Dalam masa awal pemeliharaan salinitas juga perlu diperhatikan. Saat kritis pemeliharaan benih sidat yang ditangkap dari alam adalah pada pemeliharaan larvanya (glass eel-elver), kisaran salinitas air yang baik untuk pemeliharaan diperkirakan antara 0-7%.

Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah proses dan cara pengangkutan. Penanganan yang baik pada saat di lapangan maupun pengangkutan akan menekan tingkat mortalitas. Benih sidat yang berasal dari Selandia Baru yang sebelumnya diberok selama dua hari pada air mengalir bersuhu 14°C dan pada saat pengangkutan dipacking dalam box bersuhu 5-8°C ternyata tidak ada kematian dalam pengangkutan selama 32 jam. Suhu dalam box pengangkutan terkait dengan tingkat metabolisme tubuh dan aktivitas glass eel, dimana pada suhu rendah metabolisme dan aktivitasnya akan menurun sehingga pengeluaran bahan beracun terutama COz dan amoniak akan berkurang begitu pula dengan konsumsi oksigen akan lebih rendah.

Kegiatan budidaya sidat tahap pembesaran dilakukan mulai tahap elver (sebesar pensil) sampai ukuran konsumsi yang beratnya sekitar 250-300 gr/ekor. Salah satu cara/tempat pemeliharaan adalah menggunakan jaring apung yang ditempatkan pada situ, danau, atau kolam ukuran besar. Pakan yang diberikan biasanya berupa pellet dengan kandungan protein di atas 30%.

Di Adopsi Dari Buku " Cara Mudah dan Cepat Budidaya Sidat "
Penerbit " Pustaka Baru Press "
Oleh " Doni Setianto, S.Pi. "

No comments:

Post a Comment