Perikanan sidat merupakan aktivitas yang khusus dan penting, karena tidak semua wilayah perairan memiliki potensi ikan tersebut dan sidat adalah komoditas komersial dengan harga jual yang tinggi.
Negara Jepang, Cina, Taiwan, Jerman, Belanda, Perancis dan Denmark merupakan pangsa pasar sidat di luar negeri.
Perairan Danau Poso dan sekitarnya merupakan wilayah potensial sidat di Indonesia. Perairan Teluk Tomini yang berada di muka Muara Poso merupakan wilayah yang memiliki kelimpahan larva sidat tertinggi dibanding perairan lainnya.
Potensi larva sidat yang bermigrasi ke muara Sungai Poso cukup tinggi, mencapai 260 - 1.069 ekor/lima detik atau diestimasi mencapai 187.200 - 769.920 ekor/malam. Perairan Danau dan Sungai Poso merupakan daerah penangkapan sidat. Estimasi produksi sidat pada tahun 1970-an mencapai 22 - 54 ton/tahun. Produksi sidat dari wilayah ini pada tahun 1990 mencapai 41,5 ton, pada tahun 1998 sekitar 30,5 ton, sedangkan pada tahun 2006 produksinya hanya mencapai 9,1 ton. Berdasarkan data-data di atas tampak adanya kecenderungan penurunan produksi sidat dari Perairan Poso. Hal ini diduga terkait dengan penangkapan sidat yang tidak memperhatikan aspek kelestarian, dan terjadinya perubahan-perubahan habitat baik pada alur ruaya (migrasi) maupun di habitat pembesarannya.
Penangkapan ikan sidat dewasa, meskipun tidak secara aktif (penggunaan Waya Masapih) di outlet Danau Poso dapat mengancam kelangsungan regenerasi sidat, karena sidat yang ditangkap adalah yang akan memijah ke laut. Waya Masapih terpasang hampir menutupi sungai di muka Danau Poso, sehingga jumlah sidat dewasa yang menghilir ke laut akan sangat terbatasi.
Sementara itu penangkapan larva sidat yang memasuki Muara Sungai Poso, berlangsung intensif. Penangkapan sidat dewasa di outlet Danau Poso dan penangkapan larva di muara Sungai Poso, pada saatnya nanti akan menjadi aktivitas perikanan yang saling merugikan. Hal ini karena keberlangsungan perikanan larva tergantung pada sidat besar yang menjadi calon indukan yang memijah, demikian sebaliknya kelimpahan sidat dewasa akan tergantung pada ketersediaan larva. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian mengenai restocking untuk pemulihan produksi ikan sidat (Anguilla spp.) di perairan Danau Poso.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji model restocking ikan sidat yang sesuai untuk Danau Poso, dalam upaya mengantisipasi menurunnya produktivitas perikanan sidat di Danau Poso. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji model restocking ikan sidat yang sesuai untuk Danau Poso, dalam upaya mengantisipasi menurunnya produktivitas perikanan sidat di Danau Poso.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya untuk menjaga stabilitas produksi ikan sidat di Danau Poso. Pada kegiatan tahap ini difokuskan pada uji kelayakan ukuran larva sidat untuk restoking dan uji pendederan larva sidat serta mengkaji beberapa type habitat terhadap kesesuaian hidup anakan ikan sidat.
Oleh : LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (UnitKerja) pkpp.ristek.go.id