Saturday, February 25, 2012

Belajar Ternak Sidat dari Aphin Suprayitno

Suprayitno (25) atau yang lebih akrab dipanggil Supra, adalah seorang buruh migran yang berasal dari Desa Pesanggrahan, kec. Kroya, kab. cilacap, Jawa tengah. Sudah empat tahun lamanya Pria Lulusan salah satu Sekolah Teknologi Menengah (STM) Di Purwokerto ini mengadu nasib di negara Taiwan.

Awalnya beliau bekerja disebuah kapal penangkap ikan yang beroperasi hingga ke perairan Argentina, pekerjaannya sebagai pelaut mengharuskan dirinya terapung-apung ditengah samudra hingga berbulan-bulan lamanya, kondisi inilah yang membuat suprayitno merasakan beban pekerjaannya terlalu berat, sehingga setelah pelayaran perdananya selesai, dia langsung memutuskan untuk keluar dari pekrjaannya sebagai pelaut, kemudian berkelana mencari pekerjaan lain di Negeri orang yang belum pernah dikenalnya.


Setelah beberapa lama menganggur, akhirnya beliau mendapat informasi dari salah seorang temannya, bahwa ada sebuah tambak ikan sidat (eel glass) yang membutuhkan pekerja, diapun langsung mendatangi tempat yang dimaksud oleh kawannya itu, dan ternyata informasi tersebut benar, Supra-pun langsung diterima bekerja di tambak sidat milik orang taiwan tersebut.

Pekerjaan sehari-hari supra adalah merawat ikan sidat di tambak yang luasnya sekitar 1 hektare, supra bekerja sendirian setiap harinya, setelah hampir 4 tahun bekerja disana, Supra-pun menjadi orang kepercayaan pemilik tambak tersebut, hal ini membuat Supra semakin paham seluk beluk dunia perikanan sidat, dia paham betul bagaimana memperlakukan sidat peliharaannya, dari mulai proses penebaran bibit, cara pemberian pakan, proses pemeliharaan, hingga proses pemanenan, bahkan Supra paham betul ketika sidat peliharaannya sedang sakit, dan dia pun tahu persis cara pengobatannya.

Menurut Supra, sidat dengan ukuran super dapat dipanen pada usia 5 s/d 6 bulan, setiap kali panen tambak seluas 1 hektare, jika dikurskan dengan Rupiah bisa menghasilkan uang Rp.800juta-an, dengan harga perkilo Rp.120rb. 

Suprayitno-pun tidak segan berbagi pengalaman dengan siapapun yang ingin mengetahui seluk beluk perikanan sidat, melalui situs jejaring sosial facebook Supra biasa mengunggah video kegiatan sehari-harinya, Sudah cukup banyak vidionya yang diunggah ke situs jejaring sosial tersebut, beliaupun selalu 

menjawab pertanyaan dari siapa saja seputar dunia perikanan sidat. Melalui akun facebook.com/suprax9, supra selalu berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang seluk beluk perikanan sidat. 

Menurut Supra, budidaya sidat akan jauh lebih bagus jika dikembangkan di Indonesia, menurutnya hal ini dikarenakan di Indonesia tidak mengenal musim dingin, sehingga ikan sidat akan lebih cepat besar, sebab berdasarkan pengalamannya setiap musim dingin tiba, maka ikan sidat akan kehilangan nafsu makannya. (dari Pasar Komunitas 21 Apr 2011)

http://indonesian-eel.blogspot.com/2011/07/belajar-ternak-sidat-dari-aphin.html