Salah satu faktor utama dalam pertumbuhan setiap makhluk hidup adalah asupan makanan yang baik dan memiliki kandungan gizi yang dapat mempercepat pertumbuhan. Seperti hanya ikan-ikan lain, ikan sidat membutuhkan zat gizi berupa protein, lemak, karbohidrat, serat kasar, vitamin dan mineral. Kadar protein pakan optimal adalah 45 % untuk ikan sidat besar dan sekitar 50 % untuk ikan sidat kecil (finggerling). Pada budidaya ikan sidat ini, kami mencoba 3 jenis pakan yang berbeda untuk 3 tahapan budidaya. Pakan tersebut terdiri dari pakan alami dan pakan buatan.
Pakan Alami
Pakan alami yang digunakan adalah cacing sutra atau dikenal dengan tubifex. Pakan tubifex di berikan pada saat Pendederan I dan Pendederan II. Hal ini dilakukan karena pada tahapan-tahapan pemeliharaan tersebut ukuran benih ikan sidat masih relatif kecil berkisar antara 2 – 10 cm sehingga diperlukan pakan yang dapat dicerna dengan mudah dan mengandung komposisi gizi yang cukup.
Cacing sutra berasal dari hasil tangkapan nelayan yang berada di daerah, atau di peroleh dari poultri shoap terdekat. Perlu perlakuan sanitasi terhadap cacang sutra. Perlakuan ini dilakukan karena para penangkap cacing sutra tidak memperhatikan kebersihan cacing sutra hasil tangkapannya. Cara pembersihan hama dan penyakit yang mungkin menempel di tubuh cacing sutra dapat dilakukan dengan cara sederhana yaitu dengan membilasnya menggunakan air mengalir sebanyak 4-5 kali.
Pakan Buatan
Seiring dengan pertumbuhan benih ikan sidat maka pada stadia benih ikan sidat sudah dapat diperkenalkan makanan dari jenis pakan buatan. Pakan buatan yang diberikan berbentuk pellet dan pasta.
Pasta
Pakan buatan dengan bentuk pasta diberikan pada tahapan Pendederan II. Pada saat tersebut benih ikan sidat sudah mencapai ukuran panjang lebih dari 10 cm dan mampu menelan pakan berukuran lebih besar dari tubifex tetapi bukaan mulutnya belum bisa mengkonsumsi pellet yang mempunyai diameter 0,5 cm.
Tabel 3. Formulasi pakan pasta yang diberikan adalah sebagai berikut :
No Bahan Baku Formulasi (%)
1 Tepung Ikan 75
2 Tepung Tapioka 10
3 CMC 5
4 Minyak Ikan 2
5 Minyak Jagung 2
6 Vitamin Mix 2
7 Mineral Mix 4
Total 100
Cara pembuatan pakan pasta :
Semua bahan harus bertekstur halus, timbang tepung ikan dan tapioka sesuai dengan takaran yang dibutuhkan. Tepung ikan dan tapioka dicampur merata seletah itu ditambahkan CMC yang telah ditimbang, aduk dan campur kembali sampai rata
Minyak ikan dan minyak jagung ditimbang bersamaan sesuai dengan takaran yang ada, setelah itu timbang vitamin dan mineral mix (premix = campuran vitamin dan mineral mix) campur sampai merata dan tambahkan campuran tepung ikan, tapioka dan CMC ke dalam campuran minyak dan premix dari jumlah sedikit sampai setelah merata campur semua bahan yang ada. Simpan pakan pasta yang telah dicampur dan bahan baku pakan ke dalam refrigerator atau ruang ber-AC untuk menghindari ketengikan dan kerusakan kandungan gizi dari bahan baku pakan
Dalam pembuatan pakan diusahakan pelaksana menggunakan masker dan harus menjaga kebersihan tempat dan bahan baku yang akan digunakan
Pellet
Pakan dengan bentuk pellet diberikan pada saat benih ikan sidat sudah mencapai ukuran berat 50 gram atau pada tahap pembesaran. Karena pada waktu tersebut ikan sidat sudah mempunyai bukaan mulut yang cukup lebar dan dapat menelan pakan bentuk pellet. Ukuran pellet yang digunakan berdiameter 0,5 cm.