Pages

Friday, November 2, 2012

Bahaya internet untuk anak tanpa pengawasan orang tua


Kita seringkali tak menyadari bahaya internet untuk anak dan remaja, yang kini sudah menjadi menu harian bagi mereka setiap hari.

Bermula dari penemuan sistem TCP/IP pada tahun 1982, kini internet seolah menjadi kebutuhan pokok, terlebih lagi sejak bermunculannya smartphone seperti BlackBerry, iPhone maupun gadget lainnya. Dari mulai anak tingkat sekolah dasar sampai kakek-nenek pun kini semua sudah melek teknologi.

Sebenarnya ditinjau dari sudut manapun, perkembangan teknologi internet sangat berguna bagi peradaban manusia modern, dimana seolah dunia tak ada lagi batas, transfer teknologi bisa dilakukan kapan, saja, dimana saja secara mudah, murah dan cepat. Bahkan hanya dalam hitungan detik, sesuatu yang bahkan tak pernah terbayangkan di era 70 an.

Namun teknologi internet juga bisa berbahaya bagi perkembangan jiwa anak, khususnya bagi anak-anak yang terbiasa sendirian di rumah, sementara kedua orang tuanya bekerja seharian. Ini perlu mendapat perhatian khusus dari orang tua, dampak buruk ini antara lain kecanduan internet dan cenderung menjadikan anak lebih suka menyendiri daripada bergaul dengan teman sebaya mereka. Yang bila didiamkan saja akan mempengaruhi kemampuan adaptasi dan sosial anak, dimana anak lebih asyik dengan dunianya sendiri.

Akibatnya anak cenderung minim pergaulan dan lebih suka menyendiri, pemarah dan mudah tersinggung, baik di sekolah maupun didalam rumah, bahkan juga bisa jauh dari orang tua mereka sendiri.

Bahaya internet lain yang perlu mendapat perhatian serius adalah pornografi, kekerasan maupun jenis-jenis permainan atau game di internet yang bersifat perjudian atau taruhan. Inilah bahaya laten yang sesungguhnya, karena tanpa disadari oleh keluarga dan orang tua, mereka yang masih kita anggap anak-anak manis di rumah ternyata sudah mengetahui banyak hal yang tidak selayaknya mereka ketahui.

Bila tidak terdeteksi secara dini, bukan mustahil pengaruh game yang bersifat taruhan di internet misalnya akan merubah perilaku anak menjadi suka berjudi pada saat mereka remaja kelak.

Untuk itu sebaiknya orang tua bisa meminta keluarga lain yang tinggal serumah atau pembantu yang bisa dipercaya untuk ikut mengawasi apa saja yang dikerjakan oleh anak pada saat bermain internet. Sesekali keluarga atau pembantu juga boleh saja diminta untuk mengintip kegiatan anak.

Bila orang tua sudah mengantisipasi sedini mungkin bahaya internet untuk anak, maka setidaknya itu bisa meminimalisir dampak buruk internet bagi anak.

sumber: http://www.jakartamediaonline.com

No comments:

Post a Comment