Pages

Monday, October 15, 2012

Memanggil Masapi di Tilangnga

Tilangnga
Tana Toraja salah satu daerah tujuan wisata yang sangat menarik. Destinasi wisata andalan Indonesia ini telah dikenal luas ketenarannya di mancanegara.

Potensi pariwisata yang dimilikinya bukan hanya budayanya. Sangat banyak objek wisata lain di Tana Toraja yang menjadi andalan, seperti keindahan panorama alamnya yang memiliki potensi pariwisata.

Alam Tana Toraja dikelilingi pegunungan. Objek wisata alamnya tersimpan indah di balik pegunungan kapur yang berdiri tegak. Di antaranya Tilangnga yang berada tepat di bawah pegunungan kapur. 

Tilangnga berada di Kelurahan Sarira, Tana Toraja. Jaraknya tiga kilometer dari jalan poros Rantepao atau sekitar 15 kilometer dari Rantepao.

Daya tarik utama Tilangnga adalah keberadaan beberapa ekor Moa atau belut berkuping yang hidup di dalam kolam alami. Kolam ini sering digunakan pengunjung untuk mandi.

Moa kerap keluar dari celah-celah bebatuan gamping yang mengelilingi kolam. Hanya saja, Moa yang dalam bahasa Toraja disebut Masapi tidak diketahui habitat sebenarnya. Ukurannya cukup besar, kira-kira sebesar betis orang dewasa. 

Tidak sembarang dan semua orang dapat memanggil masapi keluar dari "rumahnya". Hanya beberapa anak yang memiliki kemampuan untuk memunculkan Moa. Itupun dengan syarat tertentu.

Ranti, salah seorang  bocah yang bisa mengeluarkan belut dari celah batuan mengatakan, pengunjung harus membeli telur bila ingin melihat masapi. 

Bila syarat terpenuhi, Ranti terlihat cukup mudah memanggil beberapa ekor Moa keluar dari bebatuan. Hanya dengan menjentikkan jari ke dalam air dan berbekal sebutir telur bebek, Moa sudah menampakkan diri.

Suasana di sekitar kolam Tilangnga cukup teduh dan berudara sejuk. Di sekeliling kolam tumbuh pepohonan jati putih dan bambu. Air kolam  sangat jernih. Saking jernihnya, bebatuan di dasar kolam bisa terlihat dari permukaan.

Pengunjung diperbolehkan mandi dan berenang di kolam yang di dalamnya hidup moa atau masapi. Meski airnya dingin tapi justru membuat tubuh menjadi segar. Hanya saja, jangan mandi menggunakan sabun untuk menjaga kelangsungan hidup Moa. 

Jika tidak ingin mandi, cukup duduk santai di batu sekitar kolam sambil merendamkan kaki di dalam dinginnya air kolam. Bila beruntung, Moa berukuran besar yang juga sering disebut Raja Moa bisa terlihat.

Seorang penjaga objek wisata Tilangnga bernama Lukas Tendeng mengungkapkan, Moa bisa membawa keberuntungan. Apalagi, bila Moa yang terlihat berwarna hitam dan putih atau biasa disebut Masapi Bonga.

Cukup banyak cerita berbau mistik di balik keberadaan Moa di kolam permandian Tilangnga. Namun, justru cerita mistik itu yang membuat objek wisata ini tidak pernah sepi kendati yang ditemui hanya kolam air biasa saja.

Tarif masuk terbilang murah. Anak-anak dikenakan Rp1000 per orang orang dan dewasa Rp5000. Wisatawan mancanegara dikenakan tarif lebih mahal yakni, Rp10.000 per orang. 

Pengelola permandian Tilangnga sengaja membuat kawasan objek wisata tetap alami apa adanya. Kondisi seperti inilah yang sering digemari wisatawan, terutama dari mancanegara. (iad)

sumber: http://www.fajar.co.id/20120108004817-pariwisata-sulsel-memanggil-masapi-di-tilangnga#.UHUdqnglF5M.blogger